Minggu, 04 Maret 2012

HIKMAH.NEWS

Kader IMM Malang ‘Enggan’ ke Masjid
Hikmah.news 04/03/2011 21:15 WIB
Coban Rondo – Alhamdulillahirobbil’alamin, ungkapan syukur ini kiranya pas untuk melukiskan kebahagiaan atas terselenggaranya Kemah Ilmiah sejak kemarin (03/03) sampai hari ini. Acara yang dihadiri 103 kader perwakilan Pimpinan Harian (PH) Komisariat IMM se- Malang Raya telah berhasil merangkai grand design (gambaran besar.red) IMM Malang 2012-2013.
Kemah ilmiah difokuskan pada evaluasi kinerja bidang, inventarisasi masalah, dan orientasi kerja. Diskusi kader per-bidang ini berjalan sekitar 4,5 jam. Acara yang dimulai pada pikul 20.00 WIB selesai pada pukul 24.30 WIB. Setelah sekitar 3 jam pembahasan di kelompok kemudian 1,5 jam para koordinator kelompok memberikan pandangan umum terkait hasil diskusi di kelompok. Pada pagi harinya,  para peserta dimanja dengan beberapa game untuk menguji kekompakan dan mempererat kekeluargaan kader. Setelah sarapan pagi kemudian dilanjutkan dengan tracking (melacak.red) menuju air terjun, disana pemandangan sejuk nan asri semakin memanjakan Immawan dan Immawati.
Ketua Bidang Kader PC IMM Malang Dodi Suryamansyah, SH. yang selaku ketua panitia acara ini, dalam sambutannya mengatakan, “peserta harus serius dalam acara ini, silahkan kami beri waktu di alam bebas ini untuk mengevaluasi bidang terlebih dahulu kemudian menentukan apa kebutuhan komisariat serta mari bersama-sama pikirkan solusinya. Kita disini untuk bahas masa depan IMM Malang” paparnya.
Dalam pandangan umum satu arah, Kurnia yang merupakan koordinator kelopok bidang umum (ketua, sekretaris dan bendahara) menyampaikan 3 permasalahan akut yang dihadapi IMM malang saat ini  yakni, kurangnya pendampingan, kurangnya sumber daya pimpinan cabang, dan komitmen serta profesionalisme pimpinan. Ditambahkan oleh Ketum IMM ‘pelopor’ Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Rasikh Adila yang merupakan anggota kelompok ini “cabang kedepan harus mensolidkan internal, ketidak solidan di internal akan sangat berbahaya. Makanya cabang kedepan harus perhatikan hal ini. Kemudian yang penting lainnya seperti pendampingan komisariat dan pengoptimalan koorkom” imbuhnya.
Dilanjutkan pula oleh Nugroho selaku koordinator bidang oragnisasi. Bahwa kader IMM perlu mereaktualisasikan organisasi “banyak kader yang gak paham AD/ART. Pedoman administrasi kacau, dan tidak adanya kebakuan dalam teknik persidangan” paparnya.
Kabid Kader IMM ‘supremasi’ Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini meminta untuk cabang kedepan agar diadakannya pengkajian AD/ART yang masif dan kontinu serta adakan pula training organisasi yang lebih besar lingkup Malang Raya.
Di kelompok Hikmah Vivi Sundari selaku koordinator kelompok meminta kader jangan ‘momok’ terhadap politik “kita harus bertanggungjawab untuk menumbuhkan minat kader dalam kajian-kajian politik” terangnya. Kemudian, aktifis IMM ‘cardiovascular’ FIKES UMM ini meminta pada Pimpinan Hikmah untuk memahami peran dan fungsi Bidang Hikmah serta terus jalin komunikasi dengan senior.
Di kelompok Sosial Masyarakat (Sosmas) termasuk ekonomi, Abdul khaliq yang selaku kabid Sosmas FPP UMM sekaligus kordinator kelompok mengungkapkan bahwa kader jangan melihat sebelah mata pada Bidang Sosmas, “jangan anggap Sosmas tidak penting, saya pribadi tidak terima klo humanitas kita diperdebatkan” paparnya.
Di kelompok Immawati Indi Nuzula yang selaku Kabid Immawati ‘reformer’ UIN sekaligus kordinator kelompok menjelaskan bahwa perlunya Immawati se-Malang raya dibina dan diberdayakan “pembinaan terhadap Immawati perlu diintensifkan dan hidupkan lagi korps Immawati” jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kabid Immawati IMM FIP Universitas Negeri Malang (UM) Karlina Murpatiwi yang merupakan anggota kelompok ini, bahwa immawati dengan segenap kompetensinya perlu pembinaan dan diberberdayakan.
Di kelompok Kader, aktifis IMM ‘pelopor’ UIN Malang. Eka Hasanah Wati yang sekaligus kordinator kelompok mengungkapkan bahwa banyak kader ‘hilang’ setelah Darul Arqom Dasar (DAD), diharapkan komitmen dan keseriusan bidang kader dalam menghadapi persoalan ini, dalam hal lain pula perlu diurus serius. Misalnya membuat konsep perkaderan seragam se-Malang.
Di kelompok keilmuan, Atika Irmayani meminta agar cabang turba (turun kebawah.red) “keilmuan cabang harus turba, buat silabus kajian, buat buku biodata pengurus untuk mempermudah komunikasi, dan membuat jurnal keilmuan” jelasnya.   
Di kelompok dakwah, kabid da’wah Agung Irawan meminta agar kader IMM malang dapat memakmurkan masjid, “realita saat ini kader IMM Malang ‘enggan’ ke masjid, padahal seharusnya kader IMM dituntut mampu menjadi tauladan ntuk memakmurkan masjid. ruhnya IMM kan di relegiusitas” jelasnya.
Ketika ditanya bagaimana da’wah di cabang sekarang, Aktifis da’wah IMM ‘Adolesensi’ FPP UMM ini mengutarakan dengan tenang “da’wah cabang sangat baik, kita hanya perlu kesadaran dari kader-kader untuk mengikuti kajian-kajian da’wah yang telah diadakannya” imbuhnya.
IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah (ortom) ini harusnya tidak berhenti di konsep dan retorika belaka, kedepan kader harus mampu merealisasikan apa yang telah ditargetkan, yang terpenting lagi adalah kader mampu menjadi ekseplari moral relegiusitas di IMM, umat dan bangsa. Semoga IMM Malang kedepan semakin terarah, solid dan progresif. [ynt]

Kamis, 01 Maret 2012

HIKMAH.NEWS

Kemah Ilmiah bukan Ajang Safari Politik
Hikmah.news 01 Maret 2012 14:19
Dodi Suryamansyah, S.H
Kabid Kader PC IMM Malang Ketika sedang rapat pimpinan

Malang – Sabtu lusa (03/03) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang akan mengelar agenda yang terakhir dalam kepengurusan 2011-2012 yaitu Kemah Ilmiah IMM se-Malang.
Dodi Suryamansyah yang selaku Ketua Bidang Kader Pimpinan Cabang IMM Malang dalam Rapat Pimpinan (RAPIM) kemarin (29/02) menuturkan  bahwa kemah ilmiah diselenggarakan untuk membahas masa depan IMM Malang.
Dalam rapim tersebut dihadiri pula oleh M. Taufik suwardi (Ketua Umum) Mulyanto (Kabid Hikmah), Mubarok (Kabid Dakwah), Dimas (Kabid Organisasi), Ayu (Kabid Immawati), Inany (Sekbid Dakwah), Imroatul (Sekbid Sosmas) dan 2 orang perwakilan korkom UMMalang.
Rapat yang berjalan kekitar 2 jam ini membahas hal yang sangat teknis dan lebih dikhususkan untuk pemantapan dan pematangan konsep kegiatan.
Ketika ditanya wartawan hikmah.news mengenai tujuan diadakannya kemah ilmiah ini, Dodi menjawab “kemah ilmiah ini diadakan untuk melakukan konsolidasi internal yang diharapkan dapat menghasilkan gambaran yang riil tentang kebutuhan IMM malang kedepan”.
Dijelaskan lagi olehnya, “mengenai masa depan yang dimaksud adalah merealisasikan apa-apa yang menjadi kebutuhan IMM kedepan, tidak sebatas memilih pemimpin. Karena jika kita sudah mengetahui apa kebutuhan itu baru kita dapat mencari solusi dan kemudian menentukan pemimpin yang layak untuk Cabang Malang ini. Kemudian, saya berharap di Kemah para peserta tidak ada tendensi kearah yang lain misalnya menjadikan kemah sebagai ajang safari politik. Terus terang saya tidak akan membiarkan ada ruang publik lain dalam acara ini. Kemah ilmiah bukan acara safari politik para calon, karena itu lebih bersifat pragmatis.  Kita besok di kemah hanya akan membahas grand design IMM masa depan, tidak semata untuk promosi calon” Tandasnya.
Ketika ditanya mengenai sterilkah kemah dari tendensi politik, Dodi menuturkan “dikemah insyaalloh akan aman, kami akan memberi kesempatan untuk para calon agar melakukan safari politiknya di waktu yang lain. Jangan sampai ada forum dalam forum”, Pungkasnya.
Kemah yang direncanakan digelar selama 2 hari kedepan di coban rondo ini akan dihadiri oleh perwakilan pengurus di masing-masing komisariat IMM se-Malang Raya. Akhirnya semoga acara ini dapat memberi manfaat dan membawa perubahan untuk IMM Malang yang lebih baik. [ynt]